Wednesday 28 June 2023

Idul Adha 1444 H

Allah Maha Besar dan Maha segalanya. Maka tidak ada yang patut disembah selain Allah.

Apapun yang kita miliki, betapapun hebatnya dalam pandangan kita, sesungguhnya apa yang kita miliki adalah hal yang amat kecil bagi Allah. Jadi jauhkanlah rasa kesombongan yang ada dalam diri kita karena dapat menjauhkan rahmat Allah.

Sebagaimana Nabi Ibrahim bersikeras menanamkan tauhid dan mengajak manusia  agar kembali kepada Allah karena Allah-lah yang telah mengatur segalanya.

QS. Asy Syuara: 78 80

"(yaitu Tuhan) Yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku, dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku, dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku, dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali), dan Yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat.”

Kepasrahan kita kepada Allah juga harus diimbangi dengan ikhtiar dan usaha karena Allah memberi sesuai apa yg diusahakan.

QS. An Najm: 39

"dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya"

Allah-lah yang memberi rezeki pada seluruh manusia dan seisi alam semesta. Tiada satu makhluk kecuali dijamin rezekinya.

QS. Hud: 6

"Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)."


Ada tiga pelajaran dalam kisah Nabi Ibrahim:

1. Berbaik sangka kepada Allah

Suatu hari Nabi Ibrahim terbangun dr tidur tiba-tiba memerintahkan istrinya, Siti Hajar, untuk mempersiapkan perjalanan bersamanya dengan membawa bayinya, Ismail. Dan ketika sampai di padang pasir yang tandus, Nabi Ibrahim atas perintah Allah, pergi meninggalkan Hajar dan Ismail meski dengan berat hati meninggalkan mereka di tempat itu. Namun Siti Hajar menyampaikan

"Jika itu perintah Allah maka tinggalkanlah. Kami tidak akan disia-siakan selagi Allah bersama kami"

Betapa indahnya ketaatan pada Allah. Betapa tenang hati kita apabila kita mengutamakan Allah dan berbaik sangka pada Allah, meyakini selagi bersama Allah maka tidak akan ada yg menyengsarakan. Dalam menghadapi ujian kehidupan kita harus berprasangka baik dan berserah kepada Allah.

Kita seringkali merasa sengsara padahal nikmat lebih banyak dari cobaan dan tidak berbaik sangka pada Allah. Padahal Allah itu sesuai prasangka hambanya. 

Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Apabila ia mengingat-Ku di dalam dirinya, maka Aku akan mengingatnya di dalam diri-Ku. Dan apabila ia mengingat-Ku (menyebut nama-Ku) dalam suatu perkumpulan manusia, maka Aku akan menyebut namanya di dalam suatu perkumpulan yang lebih baik dari perkumpulannya (kumpulan malaikat). Apabila ia mendekatkan dirinya kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya se-hasta, dan apabila ia mendekat kepada-Ku se-hasta maka Aku akan mendekat kepadanya se-depa. Dan apabila ia mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari-lari kecil. (HR. Bukhari, Ahmad, Tirmidzi)

2. Bersabar

Sabar adalah menahan diri dari hal yg tidak diridhoi Allah.

Sabar adalah perbuatan aktif, bukan pasif. Tubuh dan pikiran aktif berusaha mengontrol diri.

QS. Al Baqarah: 153

"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar"

Lepaskan diri dari kesedihan kekecewaan dengan sabar dan sholat.

Orang yang sholat sesungguhnya sedang membangun keikhlasan dan komunikasi kepada Allah. Sholat melatih kita untuk bersabar dan usahakanlah agar sabar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagaimana Nabi Ibrahim bersabar menanti seorang putra. Dan ketika sudah dikaruniai anak justru Allah memerintahkan untuk menyembelihnya. Sungguh hal tersebut tidak akan mampu dilakukan tanpa ada rasa sabar dan berserah kepada Allah.

QS. As Saffat: 102

"Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar"

Sabarlah dalam menghadapi persoalan hidup dan musibah. Rutinkanlah sifat dan sikap sabar. Sabar dalam kondisi dan peran apapun yang sedang dijalani, sabarnya orang tua kepada anaknya, guru pada muridnya, pimpinan pada anak buahnya, dll.

Yakinlah kehidupan telah diatur Allah

Allah Maha tahu apa yg terbaik bagi kita meski terkadang tidaklah sesuai dengan apa yang diharapkan. Jangan membandingkan dengan orang lain karena yg tahu apa yang pantas untuk diri kita adalah Allah.


3. Berikhtiar

Baik sangka dan sabar tidak cukup tanpa ikhtiar. Siti Hajar tidak hanya berdiam dan berdoa. Tapi bergerak berlari berusaha mencari sumber air. Ternyata Allah menghadiahkan sesuatu yang spektakuler yaitu air zam-zam yang hingga saat ini tak pernah berhenti mengalir dan peristiwa tersebut menjadi bagian dalam ibadah haji (sa'i). Makna yang bisa kita ambil dari "sa'i" adalah bahwa usaha tidak cukup sekali, dua kali, tapi berkali-kali. Siapapun yang ingin permintaan dikabulkan maka harus aktif melakukan langkah positif. Kadang kita jatuh lalu kendur dan kecewa atau stress ketika usaha tidak membuahkan hasil. Sebagian dari kita menyalahkan Allah, menuduh Allah tidak adil. Astaghfirullah.. Cukuplah Siti Hajar jadi cerminan yg indah dalam ketegaran menghadapi kehidupan, kesetiaan, kerelaan, dan kemandirian.


Semoga gelora iman Nabi Ibrahim, Siti Hajar, dan Nabi Ismail menjadi teladan kita dalam berjuang di kehidupan ini. Ingatlah dunia ini hanya sementara, kelelahan kita dalam berusaha Istiqomah di jalan Allah suatu saat akan tergantikan dengan surga.

Selagi kita masih diberi usia jadikanlah momentum ini untuk berusaha memperbanyak amal kebaikan. Berbaik sangkalah kepada Allah, jadikan sabar dan sholat sebagai penolong, berbuat aktif melangkah, jaga sikap antar sesama baik yg dekat dan jauh, sehingga tercipta rasa cinta dan kasih sayang. Insya Allah kebaikan dan rasa sayang yang kita pancarkan akan menular kepada orang lain juga. 

Dan mari kita doakan saudara-saudara kita yang berhaji agar diberi keselamatan, kemudahan, dan kembali ke daerah dengan menjadi haji yg mabrur. Aamiin..

_____________________________________________

Rangkuman Kutbah Idul Adha

Boalemo, 29 Juni 2023

Monday 12 June 2023

Pertolongan Allah

Allah memberi kita cobaan untuk menguji apakah kita termasuk orang yang beriman. Ujian berupa kesusahan untuk menguji apakah kita bersabar atau lantas berputus asa dari rahmatNya. Ujian berupa kenikmatan untuk menguji apakah kita bersyukur atau lantas merasa ini semua adalah buah kerja keras kita semata dan lupa bahwa semua adalah karunia-Nya.

Maka panjatkanlah apapun kepada Allah. Saat kita senang ceritakanlah rasa syukur kita, bahagia kita, rasa terima kasih kita kepada Allah. Dan jangan ragu untuk menceritakan tentang rasa sedih, gundah, putus asa, pasrah, bahkan saat kita kehabisan kata-kata dan hanya air mata yang sanggup kita tuangkan di atas sajadah.

Semoga kita senantiasa mengingat Allah kala suka dan duka menghampiri hidup kita. Karena sesungguhnya Allah itu dekat dan pertolongan Allah itu dekat. Kitalah yang seringkali menjauh dari-Nya. Tapi sejauh apapun itu jangan menyerah untuk kembali kepada Allah. Yakinlah Allah akan memberikan pertolongan kepada kita.

_______________________________________


Kepada siapa aku harus meminta pertolongan?

Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.

-Surat Al-Fatihah, Ayat 5

Musa berkata kepada kaumnya, “Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah. Sesungguhnya bumi (ini) milik Allah; diwariskan-Nya kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan (yang baik) adalah bagi orang-orang yang bertakwa.”

-Surat Al-A'raf, Ayat 128


Kenapa aku harus meminta pertolongan kepada Allah?

Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada yang dapat mengalahkan kamu, tetapi jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapa yang dapat menolong kamu setelah itu? Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.

-Surat Ali 'Imran, Ayat 160


Bagaimana caranya aku meminta pertolongan kepada Allah?

Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.

-Surat Al-Baqarah, Ayat 153


Kapan pertolongan Allah datang?

Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, "Kapankah datang pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.

-Surat Al-Baqarah, Ayat 214


Sedekat itukah? Apakah kita benar-benar akan diberi pertolongan oleh Allah?

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekatAku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.

-Surat Al-Baqarah, Ayat 186

Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.....”

-Surat Ghafir, Ayat 60


Lalu bagaimana caranya agar kita bisa dekat dengan Allah dan merasakan pertolongan itu?

Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.

-Surat Al-Baqarah, Ayat 152

Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan.

-Surat Al-A'raf, Ayat 56


Hidup Adalah Seni Menjadi Stranger (Sebuah Perjalanan Mengenal Career Class)

Saat aku udah mulai stuck , biasanya aku akan "berkelana" menjadi stranger. Masuk ke lingkungan yang benar-benar baru, nggak ada t...