Monday 11 September 2023

Mengeluh Itu Normal Nggak Sih?

Kamu pernah mengeluh nggak? Kayaknya bohong yah kalau nggak pernah mengeluh. Sampai-sampai sekarang banyak akun yang ditujukan supaya kita nggak segan untuk sambat/mengeluh. Katanya hari-hari kita udah melelahkan jadi kalau kamu capek banget terima aja perasaannya, dan nggak apa-apa kok kalau mengeluh karena kita manusia.

Tahu nggak sih, ternyata bener, mengeluh itu hal yang manusiawi. Alias emang yg namanya manusia tuh kayak gitu. Allah sudah menggambarkan di Al Qur'an. Manusia itu kalau dikasih kesusahan tuh mengeluh, eh tapi kalau dikasih kenikmatan kok kikir dan perhitungan sm Allah.

Tapi meskipun itu manusiawi jangan sampai kita menjadi orang yang terlalu sering mengeluh. Jangan jadi pribadi yang mengeluhnya kebangetan, kayak rewel, kayak mengeluh yang muak gitu lho dengan apa yang menimpanya. Takutnya keluhan yang demikian akan membawa kita pada rasa putus asa dan seolah kecewa kepada apa yang sudah ditetapkan untuk kita.

Sampai-sampai aku pernah denger ungkapan "hidup ini adil, karena setiap kita pasti pernah merasa bahwa hidup ini nggak adil" 😭 Kadang pas lagi down-down nya tuh suka nggak sadar kan keluar kata-kata "kok hidup nggak adil banget yah buat aku". Astaghfirullah padahal hidup kita diatur sama Yang Maha Adil..

Nahh giliran Allah ngasih kita kelapangan nih, kita malah sering lupa. Banyak kan orang yang saat nggak punya apa yang dimiliki mengeluh, marah sama Allah tapi saat udah diberi ia tidak mensyukurinya karena menginginkan yang lebih lagi, nikmat yang bertambah selalu terasa kurang, sehingga membuat orang menjadi kikir atau pelit..

Karena itu Allah memberi kita petunjuk dalam Al-Qur'an supaya kita terhindar dari sifat-sifat yang seperti itu yaitu dengan senantiasa melakukan hal-hal sebagai berikut:

  • Sholat dan Istiqomah menegakkan sholatnya, maksudnya sholat yang bukan sekedar sholat gitu lho, tapi terus berusaha memperbaiki sholatnya, tuma'ninah, dan tidak pernah meninggalkannya, percaya nggak percaya dan harus percaya bahwa sholat itu melatih kita jadi orang yang sabar dan tenang. Nah kalau kita udah biasa nggak tergesa-gesa dan tenang maka saat menghadapi keadaan apapun insya Allah sifat itu akan terbawa;
  • Menyisihkan sebagian hartanya untuk bersedekah, berarti sebaiknya harta yang disedekahkan itu sudah disisihkan atau disiapkan bagiannya sejak awal, bukan dari harta sisa-sisa kita, kalau aku nangkepnya karena tujuannya menghindari sifat kikir jadi saat sejak awal kita punya harta yang lebih di saat itulah kita setidaknya punya alokasi berapa dari harta itu yang akan kita sedekahkan, takutnya karena sifat manusiawi kita itu kikir begitu dapat harta yang banyak tuh kita langsung punya wishlist a, b, c, d, sampai z dan lupa untuk berbagi, maka "sisihkanlah" hartamu untuk bersedekah, bukan "sisanyasajalah" untuk bersedekah;
  • Beriman adanya hari pembalasan, dengan percaya adanya hari pembalasan maka kita akan berhati-hati dalam melangkah karena kita percaya semua yang ada pada kita akan "diaudit", apa aja yang kita lakukan saat dikasih usia, waktu, kesempatan, kesehatan, keluarga, ilmu, kemudahan berbuat kebaikan, kelimpahan harta, dll;
  • Menjaga kemaluannya, di sini yang dimaksud menjaga kemaluan itu bukan sekedar menjauhi zina tapi juga termasuk ketika kita menjaga diri dari perbuatan melampiaskan hawa nafsu pada hal-hal yang tidak diperbolehkan oleh Allah, maka segala keinginan di luar apa yang sudah digariskan Allah adalah keinginan yang melampaui batas;
  • Memelihara amanat dan janji serta berpegang teguh pada kesaksiannya, sifat ini kalau digambarkan dengan bahasa yang sering kita dengar sekarang yaitu integritas, misalnya dalam pekerjaan kalau kita udah janji untuk mengerjakan semua tanggung jawab ya kerjakan, kalau kita berikrar untuk nggak akan mengambil yang bukan haknya ya jangan cari-cari cara buat dapet yang bukan hak kita, atau misalnya kalau kita muslim ya berarti harus sholat, puasa, zakat, naik haji untuk yang mampu, kalau kita pengen badan yang sehat ya harus jaga apa yang kita makan, terus jaga olahraganya dan tidurnya, dll. Jadi sebenernya capek itupun konsekuensi dari janji, amanat, dan ikrar yang sudah kita niatkan, jadi yaudah jalani aja;
Nah apabila kita bisa berupaya menjaga itu semua insya Allah kita akan termasuk dalam golongan yang dimuliakan dalam surga.

 Kebayang nggak sih, masuk surga aja rasanya itu kayak hadiah yang amat mulia, eh ini masih dimuliakan lagi.

Ternyata untuk belajar jadi pribadi yang tidak gampang mengeluh, rewel, jauh dari rasa sabar dan syukur serta tidak kikir dan pelit itu berat juga yah.. Tuh kan baru aja kita belajar gimana cara nggak mudah mengeluh eh malah udah mengeluh lagi 😁😭😂

Yaudah kalau gitu kita cari teman yang sevisi, yuk! Supaya bisa saling menyemangati dan mengingatkan untuk berbuat kebaikan di jalan Allah. Semangat ya, aku, kamu, kita.


- Refleksi dari QS. Al Ma'arij: 19-35 -



Thursday 7 September 2023

You Only Live Once (?)

Kita sering terlena dengan dunia karena berpikir bahwa kita hidup cuma sekali, "you only live once" katanya. Padahal sebenarnya hidup itu nggak cuma sekali lho. Justru matilah yang cuma sekali.

Tahu nggak, berdasarkan info yg aku kutip dari katadata, penduduk Indonesia memiliki angka harapan hidup yang tergolong rendah dibanding negara-negara tetangga. Hal ini terlihat dari data World Population Prospects: The 2022 Revision yang dirilis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Berdasarkan data PBB, pada 1960 median angka harapan hidup saat lahir di Indonesia adalah 46,45 tahun. Kemudian angkanya terus membaik, hingga pada 2022 mediannya mencapai 68,25 tahun.

Tuh kan ga sampai 70 tahun. Coba kita bayangkan berapa banyak manusia yang sudah meninggal dunia puluhan atau ratusan tahun yang lalu padahal usia paling ga sampai 100 tahun. Jadi lebih lama mana waktunya, lebih lama kita menjalani hidup atau kita menjalani kematian?

Suatu saat nanti pada waktunya Allah akan membangkitkan kita semua setelah kita semua sudah meninggal. Kita dihidupkan kembali untuk mempertanggungjawabkan semuanya. Sampai akhirnya kita akan menjalani hidup yang kekal yaitu di surga atau di neraka. Dan di sinilah, dunia, tempat kita mengumpulkan bekal sebelum ke sana.

Cita-cita, keinginan, harapan, dan impian kita untuk memiliki banyak hal dunia ini begitu panjang. Tapi waktu kita belum tentu panjang. Jangan lelah untuk terus memohon hidayah-Nya di sepanjang hidup kita.

Kalau orang yang mengejar dunia aja bisa begitu semangat karena menganggap hidup cuma sekali dan sebentar, seharusnya orang yang mengejar akhirat jauh lebih semangat lagi karena tahu mati cuma sekali dan tidak akan sebentar. You (not) only live once! Tidak ada pilihan untuk "coba lagi" nanti. Kalau udah meninggal kita udah nggak bisa memperbaiki semuanya.

Ya Allah semoga hidup (di dunia) yang cuma sekali ini akan berakhir dengan indah sekali.
Pasti iri kan kalau lihat ada orang yang baru sholat, baru ngaji, baru berdakwah, baru melakukan kebaikan tiba-tiba meninggal dunia? Bayangkan betapa bahagianya nanti kalau akhir hidup kita adalah ucapan "Laa ilaaha illallah" Kemudian kita akan disambut dengan lembut...


{ یَـٰۤأَیَّتُهَا ٱلنَّفۡسُ ٱلۡمُطۡمَىِٕنَّةُ }
{ ٱرۡجِعِیۤ إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِیَةࣰ مَّرۡضِیَّةࣰ }
{ فَٱدۡخُلِی فِی عِبَـٰدِی }
{ وَٱدۡخُلِی جَنَّتِی }
[Surat Al-Fajr: 27-30]


wahai jiwa yang tenang..kembalilah kepada Tuhanmu dengan ridho dan diridhoi-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku”.


Bayangkan betapa indahnya :""""'')


___________________________________________

Dunia hanyalah kesenangan yang sementara
QS.13:26, QS.3:197, QS.39:8
Surga adalah kesenangan yang abadi bagi orang beriman
QS.13:29, QS.11:23, QS.10:9


Wednesday 19 July 2023

Mengenang Ibu dan Mensyukuri Hadirmu

 

Ketika menjadi seorang istri dan ibu, aku khawatir tidak bisa menjadi seorang istri dan ibu yang serba bisa. Setidaknya "serba bisa" itulah yang kulihat ada pada sosok mama (ibuku) dan cerita suamiku tentang Ibu (mertuaku).

Tapi setiap kali kekhawatiran datang, setiap kali aku dihampiri rasa tidak sempurna dalam menjalani peranku, aku melihat kehadiran seorang pria yang selalu mendampingi dan membimbingku dengan sabar dalam setiap langkahku berproses menjadi seorang istri dan ibu.

Terima kasih Ibu, telah mendidik dan membesarkan anak laki-laki Ibu dengan baik dan sabar hingga aku bisa merasakan kasih sayang Ibu melalui sikap hangatnya dalam keluarga kecilku.

Ibu, anak laki-lakimu itu hari ini bertambah usia.. Insya Allah ia akan terus menjadi suami yg baik dan ayah yang baik untuk cucu-cucu Ibu.. Semoga cucu-cucu Ibu pun bisa meneladani kesabaran dan kelegawaan Ibu dalam menjalani kehidupan seperti makna dalam nama mereka.. Dan semoga kami semua bisa menjadi anak yang sholih, sehingga menjadi amal jariyah untuk Ibu..

Ibu, meski kita belum pernah bertemu, aku berharap semoga Allah memudahkan jalan kita  menuju surga, semoga di tempat paling indah itulah kelak menjadi titik temu pertamaku dengan Ibu..

Terima kasih Allah
Terima kasih Ibu
Terima kasih suamiku


Boalemo 19 Juli 2023

____________________________________________

Plot twist-nya adalah ternyata jauh sebelum hari ini. Jauh sebelum aku mensyukuri hari ini. Aku sudah mengagumi Ibu dan suamiku dan menuliskannya di sini dan di halaman ini

Masya Allah :")

Thursday 13 July 2023

Tali yang Paling Kuat

Sesungguhnya yang membuat kita kecewa adalah harapan kita sendiri. Pada manusia -orang tua, pasangan, anak, teman- juga mungkin pada sekolah, pekerjaan, harta, jabatan, dll yang seringkali tidak sesuai harapan kita. Di saat kita merasa hidup ini begitu menyakitkan, hingga rasanya seperti di ujung jurang, tanpa arah, tanpa hasrat menjalaninya, di saat terjatuh itulah kita memerlukan pegangan. Pegangan yang paling kuat dan tidak akan pernah putus, tempat bergantung satu-satunya, adalah Allah. Selama kita beriman kepada Allah, kita tahu di mana kekuatan tangan kita berpegang, Insya Allah meski dalam gelap dan sunyi sekalipun, kita akan menemukan cahaya.


.".....barangsiapa yang ingkar kepada thagut dan beriman kepada Allah maka sungguh ia telah berpegang pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. Allah Pelindung orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya....."

QS. Al Baqarah: 256-257

Wednesday 28 June 2023

Idul Adha 1444 H

Allah Maha Besar dan Maha segalanya. Maka tidak ada yang patut disembah selain Allah.

Apapun yang kita miliki, betapapun hebatnya dalam pandangan kita, sesungguhnya apa yang kita miliki adalah hal yang amat kecil bagi Allah. Jadi jauhkanlah rasa kesombongan yang ada dalam diri kita karena dapat menjauhkan rahmat Allah.

Sebagaimana Nabi Ibrahim bersikeras menanamkan tauhid dan mengajak manusia  agar kembali kepada Allah karena Allah-lah yang telah mengatur segalanya.

QS. Asy Syuara: 78 80

"(yaitu Tuhan) Yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku, dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku, dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku, dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali), dan Yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat.”

Kepasrahan kita kepada Allah juga harus diimbangi dengan ikhtiar dan usaha karena Allah memberi sesuai apa yg diusahakan.

QS. An Najm: 39

"dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya"

Allah-lah yang memberi rezeki pada seluruh manusia dan seisi alam semesta. Tiada satu makhluk kecuali dijamin rezekinya.

QS. Hud: 6

"Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)."


Ada tiga pelajaran dalam kisah Nabi Ibrahim:

1. Berbaik sangka kepada Allah

Suatu hari Nabi Ibrahim terbangun dr tidur tiba-tiba memerintahkan istrinya, Siti Hajar, untuk mempersiapkan perjalanan bersamanya dengan membawa bayinya, Ismail. Dan ketika sampai di padang pasir yang tandus, Nabi Ibrahim atas perintah Allah, pergi meninggalkan Hajar dan Ismail meski dengan berat hati meninggalkan mereka di tempat itu. Namun Siti Hajar menyampaikan

"Jika itu perintah Allah maka tinggalkanlah. Kami tidak akan disia-siakan selagi Allah bersama kami"

Betapa indahnya ketaatan pada Allah. Betapa tenang hati kita apabila kita mengutamakan Allah dan berbaik sangka pada Allah, meyakini selagi bersama Allah maka tidak akan ada yg menyengsarakan. Dalam menghadapi ujian kehidupan kita harus berprasangka baik dan berserah kepada Allah.

Kita seringkali merasa sengsara padahal nikmat lebih banyak dari cobaan dan tidak berbaik sangka pada Allah. Padahal Allah itu sesuai prasangka hambanya. 

Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Apabila ia mengingat-Ku di dalam dirinya, maka Aku akan mengingatnya di dalam diri-Ku. Dan apabila ia mengingat-Ku (menyebut nama-Ku) dalam suatu perkumpulan manusia, maka Aku akan menyebut namanya di dalam suatu perkumpulan yang lebih baik dari perkumpulannya (kumpulan malaikat). Apabila ia mendekatkan dirinya kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya se-hasta, dan apabila ia mendekat kepada-Ku se-hasta maka Aku akan mendekat kepadanya se-depa. Dan apabila ia mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari-lari kecil. (HR. Bukhari, Ahmad, Tirmidzi)

2. Bersabar

Sabar adalah menahan diri dari hal yg tidak diridhoi Allah.

Sabar adalah perbuatan aktif, bukan pasif. Tubuh dan pikiran aktif berusaha mengontrol diri.

QS. Al Baqarah: 153

"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar"

Lepaskan diri dari kesedihan kekecewaan dengan sabar dan sholat.

Orang yang sholat sesungguhnya sedang membangun keikhlasan dan komunikasi kepada Allah. Sholat melatih kita untuk bersabar dan usahakanlah agar sabar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagaimana Nabi Ibrahim bersabar menanti seorang putra. Dan ketika sudah dikaruniai anak justru Allah memerintahkan untuk menyembelihnya. Sungguh hal tersebut tidak akan mampu dilakukan tanpa ada rasa sabar dan berserah kepada Allah.

QS. As Saffat: 102

"Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar"

Sabarlah dalam menghadapi persoalan hidup dan musibah. Rutinkanlah sifat dan sikap sabar. Sabar dalam kondisi dan peran apapun yang sedang dijalani, sabarnya orang tua kepada anaknya, guru pada muridnya, pimpinan pada anak buahnya, dll.

Yakinlah kehidupan telah diatur Allah

Allah Maha tahu apa yg terbaik bagi kita meski terkadang tidaklah sesuai dengan apa yang diharapkan. Jangan membandingkan dengan orang lain karena yg tahu apa yang pantas untuk diri kita adalah Allah.


3. Berikhtiar

Baik sangka dan sabar tidak cukup tanpa ikhtiar. Siti Hajar tidak hanya berdiam dan berdoa. Tapi bergerak berlari berusaha mencari sumber air. Ternyata Allah menghadiahkan sesuatu yang spektakuler yaitu air zam-zam yang hingga saat ini tak pernah berhenti mengalir dan peristiwa tersebut menjadi bagian dalam ibadah haji (sa'i). Makna yang bisa kita ambil dari "sa'i" adalah bahwa usaha tidak cukup sekali, dua kali, tapi berkali-kali. Siapapun yang ingin permintaan dikabulkan maka harus aktif melakukan langkah positif. Kadang kita jatuh lalu kendur dan kecewa atau stress ketika usaha tidak membuahkan hasil. Sebagian dari kita menyalahkan Allah, menuduh Allah tidak adil. Astaghfirullah.. Cukuplah Siti Hajar jadi cerminan yg indah dalam ketegaran menghadapi kehidupan, kesetiaan, kerelaan, dan kemandirian.


Semoga gelora iman Nabi Ibrahim, Siti Hajar, dan Nabi Ismail menjadi teladan kita dalam berjuang di kehidupan ini. Ingatlah dunia ini hanya sementara, kelelahan kita dalam berusaha Istiqomah di jalan Allah suatu saat akan tergantikan dengan surga.

Selagi kita masih diberi usia jadikanlah momentum ini untuk berusaha memperbanyak amal kebaikan. Berbaik sangkalah kepada Allah, jadikan sabar dan sholat sebagai penolong, berbuat aktif melangkah, jaga sikap antar sesama baik yg dekat dan jauh, sehingga tercipta rasa cinta dan kasih sayang. Insya Allah kebaikan dan rasa sayang yang kita pancarkan akan menular kepada orang lain juga. 

Dan mari kita doakan saudara-saudara kita yang berhaji agar diberi keselamatan, kemudahan, dan kembali ke daerah dengan menjadi haji yg mabrur. Aamiin..

_____________________________________________

Rangkuman Kutbah Idul Adha

Boalemo, 29 Juni 2023

Monday 12 June 2023

Pertolongan Allah

Allah memberi kita cobaan untuk menguji apakah kita termasuk orang yang beriman. Ujian berupa kesusahan untuk menguji apakah kita bersabar atau lantas berputus asa dari rahmatNya. Ujian berupa kenikmatan untuk menguji apakah kita bersyukur atau lantas merasa ini semua adalah buah kerja keras kita semata dan lupa bahwa semua adalah karunia-Nya.

Maka panjatkanlah apapun kepada Allah. Saat kita senang ceritakanlah rasa syukur kita, bahagia kita, rasa terima kasih kita kepada Allah. Dan jangan ragu untuk menceritakan tentang rasa sedih, gundah, putus asa, pasrah, bahkan saat kita kehabisan kata-kata dan hanya air mata yang sanggup kita tuangkan di atas sajadah.

Semoga kita senantiasa mengingat Allah kala suka dan duka menghampiri hidup kita. Karena sesungguhnya Allah itu dekat dan pertolongan Allah itu dekat. Kitalah yang seringkali menjauh dari-Nya. Tapi sejauh apapun itu jangan menyerah untuk kembali kepada Allah. Yakinlah Allah akan memberikan pertolongan kepada kita.

_______________________________________


Kepada siapa aku harus meminta pertolongan?

Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.

-Surat Al-Fatihah, Ayat 5

Musa berkata kepada kaumnya, “Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah. Sesungguhnya bumi (ini) milik Allah; diwariskan-Nya kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan (yang baik) adalah bagi orang-orang yang bertakwa.”

-Surat Al-A'raf, Ayat 128


Kenapa aku harus meminta pertolongan kepada Allah?

Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada yang dapat mengalahkan kamu, tetapi jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapa yang dapat menolong kamu setelah itu? Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.

-Surat Ali 'Imran, Ayat 160


Bagaimana caranya aku meminta pertolongan kepada Allah?

Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.

-Surat Al-Baqarah, Ayat 153


Kapan pertolongan Allah datang?

Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, "Kapankah datang pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.

-Surat Al-Baqarah, Ayat 214


Sedekat itukah? Apakah kita benar-benar akan diberi pertolongan oleh Allah?

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekatAku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.

-Surat Al-Baqarah, Ayat 186

Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.....”

-Surat Ghafir, Ayat 60


Lalu bagaimana caranya agar kita bisa dekat dengan Allah dan merasakan pertolongan itu?

Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.

-Surat Al-Baqarah, Ayat 152

Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan.

-Surat Al-A'raf, Ayat 56


Tuesday 16 May 2023

Ke Mana Jiwa Kita Saat Sedang Tidur?

Aku baru tahu kalau sebenarnya setiap hari kita "mati" saat tidur. Mungkin itulah mengapa inti doa sebelum tidur adalah 'dengan nama Allah yang menghidupkan dan mematikan', karena memang di saat kita tidur tersebut Allah sedang menggenggam jiwa kita. Kalau bukan karena kehendak Allah mungkin kita nggak akan bangun lagi.

Oleh karena itu sebelum tidur hendaknya kita sudah menunaikan apa yang menjadi kewajiban kita dan kita tutup dengan dzikir, misalnya setidaknya kita sudah sholat isya lalu sudah berwudhu dan kemudian berdoa.

Kalau kita tahu ada kemungkinan kita nggak akan kembali lagi maka momen sebelum tidur pun bisa dijadikan momen untuk muhasabah apa saja yang sudah kita lakukan seharian. Kita bisa mensyukuri apa saja yang kita lalui hari itu. Sekali-kali kitapun bisa mencoba mengevaluasi diri. Bagaimana sholat kita, sudah tepat waktukah, sudahkah kita membaca Al Qur'an, sudahkah kita bersedekah hari ini? Adakah yang kita sakiti atau rugikan hari ini? Sudah minta maafkah kita? Adakah yang masih menyesakkan dada ini? Sudah memaafkan kah kita?

Memang ada kalanya hari kita terasa berat sehingga kita berharap semua ini hanya mimpi dalam tidur kita. Maka sebelum tidur kita titipkan saja semuanya kepada Allah. Yakinlah bahwa semuanya pasti akan selesai dan terlewati. Tenang. Ada Allah. Kalau jiwa kita saja bisa diambil dan dikembalikan sewaktu-waktu apalagi masalah kita yang tersulit sekalipun. Maka seberat apapun masalah, laluilah dengan cara yang diridhoi Allah dan serahkanlah semuanya kepada Allah. Tidak ada hal yang mudah kecuali yang Allah mudahkan dan hal sulitpun akan menjadi mudah jika Allah menghendakinya untuk menjadi mudah. Dengan keyakinan demikian maka pikiranpun akan lebih rileks, insya Allah tidur pun menjadi berkualitas.

Kemudian apabila setiap pagi kita ternyata masih bisa membuka mata, berarti setiap hari adalah hadiah bagi kita. Hadiah itu bernama waktu dan kesempatan. Ya, ternyata Allah masih memberi kita waktu untuk memperbaiki diri. Tinggal bagaimana kita memanfaatkan semua itu. Jangan takut, malu atau ragu untuk kembali kepada Allah. Tidak ada kata terlambat untuk berubah menjadi lebih baik. 
Semoga kita tergolong orang yang mampu memanfaatkan waktu dan kesempatan dengan sebaik-baiknya. Selamat membuka dan memanfaatkan hadiahmu.

Boalemo, 16 Mei 2023

_____________________________________________
Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yang belum mati ketika dia tidur; maka Dia tahan nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai batas yang ditentukan.Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran) Allah bagi kaum yang berpikir.
-Surat Az-Zumar, Ayat 42

Doa sebelum tidur

بِاسْمِكَ اللهُمَّ أَحْيَا وَأَمُوْتُ

Bismika Allâhumm ahyâ wa amût.

Artinya: Ya Allah! Dengan nama-Mu, aku hidup dan dengan nama-Mu pula aku mati

Doa bangun tidur

الحَمْدُ لِلهِ الًّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ

Alhamdulillâhil ladzî ahyânâ ba‘da mâ amâtanâ wa ilaihin nusyûr

Artinya: "Segala puji bagi Allah, Tuhan yang menghidupkan kami setelah Ia mematikan kami. Kepada-Nya lah kebangkitan hari Kiamat."

Saturday 13 May 2023

Bahagia bukan Tujuan

Ternyata Allah tidak menyuruh kita untuk bahagia. Oleh karena itu tidak ada perintah bahwa kita harus bahagia di dalam Al Qur'an. Kenapa gitu yah? Kalau dipikir-pikir memang sulit bagi kita mendefinisikan kebahagiaan. Bahagia mungkin bisa sesederhana dengan minum es teh yang enak saat siang yang panas, mungkin bahagia orang lain harus punya banyak harta dan memiliki jabatan atau bisa juga bahagia itu saat kita memiliki orang yang menyayangi kita, dll. Bahagia memang seluas dan seabstrak itu.

Tapi kalau kita mendefinisikan suatu perasaan "tidak takut" maka apa yang di benak kita adalah perasaan "berani", mungkin juga suatu perasaan "tenang" atau "tidak khawatir". Kemudian apabila kita mendengar kata "tidak bersedih hati" maka apa yang di benak kita adalah suatu perasaan yang sebaliknya yaitu "rasa senang". Jika sedih biasa diikuti dengan tangis maka tidak sedih bisa juga berarti adanya "tawa" atau perasaan "gembira".

Mungkinkah Allah tidak ingin kita bingung atau menghabiskan banyak waktu mencari bahagia yang definisinya sangat luas itu? Oleh karena itu Allah telah memberi tips agar kita tidak takut dan bersedih hati yaitu dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:
- Mengikuti petunjuk-Nya
- Beriman kepada Allah
- Beriman kepada hari akhir, berarti mengingat bahwa dunia ini bersifat sementara;
- Senantiasa berbuat kebaikan;
- Berserah diri kepada Allah;
- Berinfaq di jalan Allah dan tidak menyebut-nyebutnya sehingga menyakiti perasaan penerima;
- Mendirikan Sholat;
- Menunaikan zakat;
- Bertakwa kepada Allah;
- Terus berupaya melakukan perbaikan (diri dan sekitarnya).

Ternyata Allah tidak meminta "bahagia" itu menjadi tujuan kita tapi Allah ingin kita mengikuti apa yang Allah ridhoi, sehingga rasa takut dan sedih tidak akan mengikuti kita. Bahkan Allah menceritakan bahwa rasa tidak takut dan tidak sedih adalah perasaan orang yang masuk ke dalam surga sebagaimana dalam Surat Al A'raf ayat 49 yang berisi "Masuklah kamu ke dalam surga! Tidak ada rasa takut pada kamu dan tidak pula kamu akan bersedih hati.”

Kalau demikian, bukankah memiliki perasaan tidak takut dan tidak bersedih hati berarti sebuah kebahagiaan? Maka ikuti saja apa yang diperintahkan Allah maka kebahagiaan tanpa dicari pun akan mengikutimu.

Boalemo, 12 Mei 2023

_____________________________________________
Kami berfirman, “Turunlah kamu semua dari surga! Kemudian jika benar-benar datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.”
-Surat Al-Baqarah, Ayat 38

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Ṣābi’īn,siapa saja (di antara mereka) yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dan melakukan kebajikan, mereka mendapat pahala dari Tuhannya, tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati.
-Surat Al-Baqarah, Ayat 62

Tidak! Barangsiapa yang menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, dan dia berbuat baik, dia mendapat pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.
-Surat Al-Baqarah, Ayat 112

Orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, kemudian tidak mengiringi apa yang diinfakkannya itu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.
-Surat Al-Baqarah, Ayat 262

Sungguh, orang-orang yang beriman, mengerjakan kebajikan, melaksanakan salat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.
-Surat Al-Baqarah, Ayat 277

Mereka bergembira dengan karunia yang diberikan Allah kepadanya, dan bergirang hati terhadap orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka,bahwa tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.
-Surat Ali 'Imran, Ayat 170

Para rasul yang Kami utus itu adalah untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Barang siapa beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.
-Surat Al-An'am, Ayat 48

Wahai anak cucu Adam! Jika datang kepada kamu rasul-rasul dari kalanganmu sendiri, yang menceritakan ayat-ayat-Ku kepada kamu, maka barang siapa bertakwa dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati.
-Surat Al-A'raf, Ayat 35

Wahai anak cucu Adam! Jika datang kepada kamu rasul-rasul dari kalanganmu sendiri, yang menceritakan ayat-ayat-Ku kepada kamu, maka barang siapa bertakwa dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati.
-Surat Al-A'raf, Ayat 35

Hidup Adalah Seni Menjadi Stranger (Sebuah Perjalanan Mengenal Career Class)

Saat aku udah mulai stuck , biasanya aku akan "berkelana" menjadi stranger. Masuk ke lingkungan yang benar-benar baru, nggak ada t...