Thursday 31 May 2018

Berbuat Baik

teruslah berbuat baik
meskipun tidak ada yang tahu
tidak ada yang melihat
tidak ada yang membalas

berbuat baiklah
karena Allah Ta'ala
bukan agar ada orang yang tahu
bukan agar ada orang yang melihat
apalagi agar ada yang membalas

kalaupun kebaikan kita itu
belum berujung dengan sesuatu yang baik
setidaknya
kita telah berubah
menjadi orang yang lebih baik

kita tidak pernah tahu pada episode ke berapa kita mengakhiri perjalanan. dengan terus berusaha berbuat baik semoga saat episode kita berakhir nanti pun kita mengakhirinya di dalam kebaikan

Mari ber'fastabiqul khoirot' dimanapun kita berada

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (QS. Al Zalzalah: 7-8)


Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” (QS. Hud: 114)

Thursday 3 May 2018

100% dalam Rumah Tangga

Suatu hari di grup whatsapp dalam circleku, seseorang mengeluhkan kehidupan pernikahannya yang selalu terulang masalah yang sama. Dia bertanya-tanya kenapa ya hal itu ga pernah terselesaikan, seakan menyita waktu dan pikirannya. Kenapa pasangannya tak mau memahami dirinya.

---------------
---------------

Dalam memandang hal tersebut, aku berpikir bahwa kadang kita harus merubah cara pandang kita terhadap sesuatu agar masalah yang ada bukan memperburuk keadaan diri kita, tapi malah menjadi fase kita berproses menjadi seseorang yang lebih baik.

Kalo kata ustadz , setiap orang hidup pasti punya cobaan, cobaannya beda beda, ada yang dicoba di hubungan sama orang tuanya, hubungan sama saudaranya, ada yang dicoba di hubungan sama suami/istrinya, ada yang dicoba di jodohnya, kesehatannya, karirnya, sekolahnya, lingkungannya, dll. Dan biasanya cobaannya itu di hal yang paling dia cinta dan dia jaga. Maryam yang sangat menjaga kesuciannya dicoba dengan tiba-tiba punya anak tanpa suami, Ibrahim yang menanti anak lama dicoba dengan diperintahkan menyembelih anaknya,. Insya Allah pasti ada jalan kalo kita semakin mendekat ke Allah.

Nah, kalau ada masalah yang ga berhenti berhenti dalam pernikahan, mungkin saja Allah menguji karena hal itu yang paling dijaga sepenuh hati dibanding masalah lainnya. Mungkin sedang diuji karena kurangnya komunikasi. Aku belum punya pengalaman banyak dalam pernikahan jadi aku ga tau juga sih, tapi katanya di buku yang pernah aku baca, dalam suatu hubungan suami istri itu porsi saling "memberi" ga selalu 50:50. Kadang karena suatu hal, A baru bisa memberi 30% maka B hrs memberi 70%. Dan sebaliknya mungkin karena suatu hal, kadang B hanya mampu memberi 40% maka A hrs memberi 60%. Tapi yang penting kasih sayang di dalamnya selalu 100%.

Menerima kelebihan seseorang itu biasa, yang luar biasa itu kalau kita bisa menerima kekurangan seseorang. Jangan karena kekurangan satu hal menutup banyak kebaikan lain yang selalu diberikan buat kita. Yang penting kita saling membuka hati buat memaafkan dan saling berbesar hati untuk minta maaf. 

Pokoknya yang penting kita smua harus ada usaha untuk memperbaiki dan jadi lebih baik. Harus sabar dan selalu bersyukur. Semoga Allah memberikan kita semua keluarga yang sakinah mawaddah warahmah. Bersama sampai di jannah. Aamiin.

Wednesday 2 May 2018

Menjemput Cinta

Suatu hari, ga ada angin, ga ada hujan, teman saya menghubungi dan bertanya perihal jodoh. Katanya, dulu saya pernah mengatakan begini, "jodoh itu ga usah dicari, nanti dateng sendiri" Kemudian berlanjutlah kita ngobrol via chat, dan begini kurang lebih hasil diskusi kami: 


Dalam hidup ini, kita jangan sekedar percaya sama Allah, tapi juga mempercayakan seluruh hidup kita sama Allah. Dalam hal apapun, termasuk jodoh. Jodoh kita udah tertulis bahkan sebelum kita lahir. Tapi ada perasaan ragu dalam hati, kok aku masih sendiri, jodohku siapa ya... Rasa khawatir itu wajar sih asalkan tidak berlebihan, akan lebih baik jika rasa khawatir itu adalah khawatir pada kualitas diri kita, misalnya di umur aku yang sekarang, hidupku udah ngapain aja ya, baktiku sama orgtua udah sejauh apa ya, solatku puasaku apa samaua udah maksimal atau cuma formalitas, kalo besok aku udah ga ada gimana ya, apa yang akan orang ingat dari aku, atau bahkan dengan mudah aku dilupakan begitu aja ya, dll, jadi arahkan galau kita untuk yang membuat kita lebih dekatt kepada Allah.

Balik lagi ke jodoh, karena jodoh kita tuh udah diatur, jadi kita harus yakin dan percaya bahwa suatu saat entah bagaimana caranya pasti ktmu.pasti ga mungkin ga. Kalaupun ga di dunia mungkin di akhirat nanti.apa ga lelah sih kita sibuk mempercantik diri hanya agar ada seseorang yang menyadari kehadiran kita, kita sibuk menampilkan diri yang terbaik demi orang lain. Kenapa kita ga berlomba buat tampil cantik dan terbaik di hadapan Allah. Solat kita gimana, udah khusyuk belum, udah tepat waktu belum. Kata kuncinya adalah, Barangsiapa bertawakkal kepada Allah, maka Allah akan beri jalan keluar dari arah yang tidak disangka sangka.

Kita fokus memperbaiki diri aja. Memperbaiki hubungan kita sama Allah, sama org tua, sama sekitar kita, fokus jadi bermanfaat. Nanti di saat kita fokus menjadi baik, Allah akan kirimkan yang terbaik. Jadikan Allah itu bukan formalitas ibadah aja, tp teman kita bicara, sering sering isfighfar dan berdoa. Tapi jangan ibadah hanya karena ingin jodoh, nanti kalau kita udah dapat jodoh, lupa sama Allah. Nah, bisa juga kita blm btmu jodoh mngkn krna Allah menilai kita belum siap, jangan-jangan nanti kalau dikasih jodoh sekarang, doanya ga sekhusyuk ini lagi, dll. Jadi intinya sih gausah kita takut ga dapat jodoh, ga dapat rezeki, ga dapat apa yang kita mau. Allah yang kasih semua, Allah aja bisa menghidupi jutaan bahkan milyaran manusia dan makhluk hidup lainnya, beserta seluruh isi dunia. Apalagi cuma minta jodoh, duniawi, itu hal yang mudah bagi Allah. Nanti di saat kita udah lupa sama keinginan kita tentang jodoh karena sibuk beribadah, sibuk berbuat hal bermanfaat untuk orang banyak, sibuk berbakti sama orang tua, nanti tiba-tiba jodoh itu datang sendiri kok, dengan cara yang mungkin kita ga kira dan waktu yang terbaik.

Ibarat tujuan ku dari jogja ke solo mau lewat klaten, ada orang lain juga dari jogja ke solo tapi lewat semarang dulu, agak lama sih tapi nanti kita bias ketemu di solo. Jadi kalo belum ketemu ya anggap aja jodoh kita lagi lewat jalan lain. Jalan lainnya itu mungkin dia lagi ngejar studi atau karirnya, dia lagi perbaiki dirinya, ibadahnya, dia lagi nyelesein masalahnya, dll. Jodoh tu juga rezeki, rezeki itu kita yang jemput, kalo kita jemput dgn cara yang baik, inshaAllah kita dapat dgn org baik, di waktu yang terbaik. Jemputnya adalah dengan cara yang diridhoi Allah.

Nanti kita akan sampai di satu titik, kayak... ehhh hidup ni cari apa sih, cari uang….habis, cari makan enak….kenyang, cari cantik ….tua, cari kerjaan…..capek,cari jabatan…..sementara, cari harapan ke orang …..sakit. Maka carilah Allah, carilah cintaNya, Allah tidak akan pernah mengecewakan kita.

Selamat menjemput cinta.





Hidup Adalah Seni Menjadi Stranger (Sebuah Perjalanan Mengenal Career Class)

Saat aku udah mulai stuck , biasanya aku akan "berkelana" menjadi stranger. Masuk ke lingkungan yang benar-benar baru, nggak ada t...