Wednesday 19 July 2023

Mengenang Ibu dan Mensyukuri Hadirmu

 

Ketika menjadi seorang istri dan ibu, aku khawatir tidak bisa menjadi seorang istri dan ibu yang serba bisa. Setidaknya "serba bisa" itulah yang kulihat ada pada sosok mama (ibuku) dan cerita suamiku tentang Ibu (mertuaku).

Tapi setiap kali kekhawatiran datang, setiap kali aku dihampiri rasa tidak sempurna dalam menjalani peranku, aku melihat kehadiran seorang pria yang selalu mendampingi dan membimbingku dengan sabar dalam setiap langkahku berproses menjadi seorang istri dan ibu.

Terima kasih Ibu, telah mendidik dan membesarkan anak laki-laki Ibu dengan baik dan sabar hingga aku bisa merasakan kasih sayang Ibu melalui sikap hangatnya dalam keluarga kecilku.

Ibu, anak laki-lakimu itu hari ini bertambah usia.. Insya Allah ia akan terus menjadi suami yg baik dan ayah yang baik untuk cucu-cucu Ibu.. Semoga cucu-cucu Ibu pun bisa meneladani kesabaran dan kelegawaan Ibu dalam menjalani kehidupan seperti makna dalam nama mereka.. Dan semoga kami semua bisa menjadi anak yang sholih, sehingga menjadi amal jariyah untuk Ibu..

Ibu, meski kita belum pernah bertemu, aku berharap semoga Allah memudahkan jalan kita  menuju surga, semoga di tempat paling indah itulah kelak menjadi titik temu pertamaku dengan Ibu..

Terima kasih Allah
Terima kasih Ibu
Terima kasih suamiku


Boalemo 19 Juli 2023

____________________________________________

Plot twist-nya adalah ternyata jauh sebelum hari ini. Jauh sebelum aku mensyukuri hari ini. Aku sudah mengagumi Ibu dan suamiku dan menuliskannya di sini dan di halaman ini

Masya Allah :")

Thursday 13 July 2023

Tali yang Paling Kuat

Sesungguhnya yang membuat kita kecewa adalah harapan kita sendiri. Pada manusia -orang tua, pasangan, anak, teman- juga mungkin pada sekolah, pekerjaan, harta, jabatan, dll yang seringkali tidak sesuai harapan kita. Di saat kita merasa hidup ini begitu menyakitkan, hingga rasanya seperti di ujung jurang, tanpa arah, tanpa hasrat menjalaninya, di saat terjatuh itulah kita memerlukan pegangan. Pegangan yang paling kuat dan tidak akan pernah putus, tempat bergantung satu-satunya, adalah Allah. Selama kita beriman kepada Allah, kita tahu di mana kekuatan tangan kita berpegang, Insya Allah meski dalam gelap dan sunyi sekalipun, kita akan menemukan cahaya.


.".....barangsiapa yang ingkar kepada thagut dan beriman kepada Allah maka sungguh ia telah berpegang pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. Allah Pelindung orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya....."

QS. Al Baqarah: 256-257

Hidup Adalah Seni Menjadi Stranger (Sebuah Perjalanan Mengenal Career Class)

Saat aku udah mulai stuck , biasanya aku akan "berkelana" menjadi stranger. Masuk ke lingkungan yang benar-benar baru, nggak ada t...