Saturday 18 November 2017

Bahasa Orang Tua dan Anak

gambar Asma untuk Ayah dan Bunda


minggu lalu kakak saya sakit, dan harus dirawat beberapa hari di rumah sakit. karena di rumah sakit anak kecil dilarang masuk, nah Asma, anak pertamanya, nitipin gambar tangannya sendiri buat ayah bundanya. udah pasti langsung mewek deh ya kakakku ini. tapi gambar sederhana itu jadi moodbooster buat semangat sembuh biar cepet pulang ketemu anak-anaknya.
_____
_____

seiring bertambahnya usia, bahasa cinta dan sayang kita dengan orang tua berubah. kita tak lagi mudah saling mengungkapkan dengan kata-kata. tapi semuanya tergambar dari perbuatan dan tak pernah absennya orang tua menyebut nama kita dalam doanya, begitu pun sebaliknya.

apapun yang kita jalani sekarang, salah satu motivasi utama kita adalah membahagiakan orang tua. di sisi lain, orang tua rela membanting tulang untuk menghidupi kita, orang tua dengan sabar merawat kita, mengenalkan kita pada cahaya, suara, benda, kata, mengajari kita bicara, berjalan,berlari, juga bagaimana beribadah dan bersikap, hingga kita bisa menjadi seseorang seperti sekarang.

orangtua pasti pernah kecewa pada kita, tapi rasa sayang dan cinta mereka mengubur rasa kecewanya pada kita. orang tua rela mengorbankan apapun dan rela kehilangan apapun, demi kebahagiaan anaknya, meski mereka memahami bahwa suatu saat nanti anak-anaknya satu persatu akan 'pergi', mungkin untuk belajar, mengejar cita, atau membangun sebuah rumah tangga.

ikatan orang tua dan anak adalah bahasa cinta sesama manusia yang paling indah. semoga di waktu kita yang tersisa, kita bisa selalu menjadi alasan dibalik senyum dan tangis bahagia kedua orang tua kita.

Saya, Bapak, dan Mama, 2015

Terima kasih Bapak dan Mama sudah merawat aku

Klaten, 18 November 2017

No comments:

Post a Comment

Hidup Adalah Seni Menjadi Stranger (Sebuah Perjalanan Mengenal Career Class)

Saat aku udah mulai stuck , biasanya aku akan "berkelana" menjadi stranger. Masuk ke lingkungan yang benar-benar baru, nggak ada t...