Thursday, 3 July 2025

Catatan Singkat Menjelang Pengumuman Mutasi

Malam ini, katanya akan ada pengumuman mutasi. Isu seperti itu selalu saja ada, bahkan sejak lebih dari satu sampai dua tahun yang lalu. Tapi kenyataannya, selama ini hanyalah angin lalu.

Namun entah kenapa, kali ini terasa berbeda. Cepat atau lambat, waktu itu akan tiba. Sudah ada yang siap meneruskan jejak kami di sini. Jadi mau tidak mau memang sudah waktunya melanjutkan perjalanan. Aku tak tahu pasti apakah benar malam ini atau tidak, tapi jantungku seperti menyadari sesuatu.

Ada getar kecil di dada yang tidak bisa diredakan hanya dengan kata, “tunggu saja.” Bukan karena takut, bukan pula karena tidak siap. Tapi karena rasanya seperti... datang juga akhirnya waktunya.

Lima tahun terakhir, tempat ini bukan sekadar lokasi kerja. Ia menjadi ruang belajar, tempat bertumbuh, tempat mengenal rasa sabar dan sepi, tempat merawat makna dari sebuah pengabdian. Dan kini, ketika bisik angin mulai mengabarkan akan ada rotasi, tubuhku menggigil bukan karena dingin—tapi karena satu kesadaran:

Barangkali, waktuku di sini memang akan segera berakhir.

Perasaan menjelang mutasi itu unik. Campur aduk.

Seperti berdiri di pintu rumah yang sudah terasa nyaman, tapi tangan kita sudah menggenggam kunci rumah lain yang belum pernah kita masuki.

Ada deg-degan, tapi bukan panik. Ada tanda tanya, tapi bukan ketakutan.

Yang ada justru semacam ketenangan yang gentar:

sebuah rasa yang tahu bahwa apa pun yang menanti, itulah tempat terbaik yang dipilihkan untukku.

Aku tidak tahu akan ditempatkan di mana.

Apakah di kota yang lebih besar?

Di daerah terpencil?

Apakah akan dekat dengan keluarga, atau justru lebih jauh lagi?

Apakah suasananya akan seramah di sini?

Apakah aku akan menemukan orang-orang yang bisa jadi teman berbagi, atau akan lebih banyak belajar diam dan bertahan?

Tapi aku belajar satu hal penting dalam profesi ini:

kita tidak pernah bisa memilih tempat pengabdian,

tapi kita bisa memilih cara kita mengabdi.

Dan di manapun aku ditugaskan nanti, aku ingin tetap hadir sebaik yang aku bisa, berupaya menjaga integritas, ketulusan, dan semangat untuk terus belajar.

Jadi malam ini, jika benar pengumuman itu akan tiba, aku ingin menyambutnya bukan dengan gelisah, tapi dengan bisikan pelan pada diri sendiri:

"Terima kasih untuk semua yang telah dilalui di sini. Dan selamat datang, apa pun yang akan dimulai nanti. Bismillaah, laa haula wa laa quwwata illaa billaah"

Catatan Singkat Menjelang Pengumuman Mutasi

Malam ini, katanya akan ada pengumuman mutasi. Isu seperti itu selalu saja ada, bahkan sejak lebih dari satu sampai dua tahun yang lalu. Tap...