Sunday 19 February 2017

Waktu dan Langkah

Kita bukan dikejar waktu, tapi kita tertinggal oleh waktu yang terus berlari, terus bergerak, tidak pernah berhenti. Ketika kita diam, waktu terus berjalan. Waktu seperti jantung, ia terus berdetak bahkan ketika kita tertidur dan mengistirahatkan seluruh raga. 

Setiap orang dikaruniai akal pikiran yang sama. Setiap orang tahu bahwa yang bergerak akan meninggalkan yang diam, bahwa yang berlari akan meninggalkan yang berjalan. Tapi tidak semua orang mau bergerak bahkan berlari, ada juga orang yang memilih untuk diam saja. 

Diam bukan lagi tidak mau bergerak, bahkan ia tidak tahu harus bergerak ke arah mana. Ke manakah ia harus berjalan, apakah ke kanan yang terlihat terjal atau ke kiri yang dipenuhi semak belukar? Akhirnya ia pun memilih diam, ia biarkan waktu yang menjawab, padahal waktu tidak bisa bicara, sekali lagi kukatakan, waktu hanya bisa bergerak. 

Ratusan bahkan ribuan pertanyaan pada akhirnya hanya akan memperlambat langkah kita, dan pada saatnya nanti menghentikan langkah kita. Kita bukan dibedakan oleh kemampuan, tetapi kemauan. Maka seberat apapun jalan di depan, lalui. Boleh lelah, asal hati kita tiada menyerah. Dan jangan pernah berhenti melangkah, meski hanya selangkah.

Jika kamu ada di jalan yang benar menuju Allah, berlarilah. Jika itu berat untukmu, berlari-lari kecil lah. Jika kamu lelah, berjalanlah. Dan jika kamu tidak bisa, merangkaklah, tapi JANGAN PERNAH berhenti ataupun berbalik arah

-Imam Syafi'i



No comments:

Post a Comment

Hidup Adalah Seni Menjadi Stranger (Sebuah Perjalanan Mengenal Career Class)

Saat aku udah mulai stuck , biasanya aku akan "berkelana" menjadi stranger. Masuk ke lingkungan yang benar-benar baru, nggak ada t...